Sebagian besar pemilik komputer punya cara tersendiri dalam management atau mengatur komputernya supaya dapat berjalan dengan baik dan tentunya sehat. Tips berkomputer sehat yang dijadikan contoh kali ini adalah meliputi manajemen harddisk, file, komputer, dan pengguna komputer
Management Harddisk
Rata-rata ukuran harddisk komputer saat ini berkisar 40 giga ke atas. Ukuran tersebut bagi anda yang pemula biasanya suka bingung berapa alokasi partisi yang harus di buat. Ada yang 2, 3 atau 4. Berapapun partisi yang anda buat itu sah-sah saja, hanya saja perlu pengaturan yang tepat alias tidak campur aduk. Contoh kali ini adalah manajemen dengan membagi Harddisk ke dalam 5 (lima) partisi.
Partisi pertama saya alokasikan hanya untuk sistem komputer. Biasanya drive C. Drive ini biasanya berisi semua hasil instalasi software sistem operasi dan software aplikasi (terutama software antivirus dan aplikasi perkantoran). Software proteksi (misal : Deepfreeze dan Antivirus yang selalu up-date) dapat di install pada partisi ini setelah semua instalasi software yang dibutuhkan selesai dilakukan.
Partisi kedua saya alokasikan untuk file-file Hiburan (instalasi game, film, musik).
Partisi ketiga dialokasikan khusus software yang bersifat portable dan master software aplikasi.
Partisi keempat untuk data, baik data orisinal (dibuat langsung lewat computer ini) maupun data non-orisinal (berasal dari hasil copy web, hasil download, hasil copy sumber lain).
Partisi kelima khusus untuk back-up data penting yang tidak boleh rusak, hilang, dll terlebih karena virus. Data penting yang hendak di back-up di enkripsi dengan mengkompressnya dalam bentuk file rar atau tar.gz.
Perlu anda ingat, bahwa sebaiknya anda mengaktifkan Deepfreeze untuk mengunci partisi pertama dan ketiga sehingga dapat meminimalisasi computer anda terserang virus.
Management File
Manajemen file sangat diperlukan dalam pengelolaan media simpan. Penataan file sangat diperlukan dalam manajemen file data. Manajemen file dapat dilakukan melalui pembagian partisi dan folder. Manajemen file dilakukan berdasarkan kesamaan jenis data. Dengan partisi dan folder khusus akan mempermudah anda dalam mencarinya.
Management Komputer
Instal driver dan instal update patcher biasanya dilakukan pertama kali setelah selesainya instalasi sistem operasi (misalnya : windows). Instalasi update patcher dilakukan untuk menutupi lubang security yang dapat membahayakan kita bila sewaktu-waktu di hack orang lain. Biasanya untuk Windows asli akan mendapatkan updatenya secara otomatis. Lalu untuk bajakan? Silakan cari di google dengan kata “autopatcher”, download, lalu install.
Virus biasanya menyusup dari luar sehingga kita perlu meningkatkan pengawasan pada jalur-jalur masuk data seperti floppy disk drive, port usb - flash disk, dan Optic disk drive. Banyak terjadi saat penyebaran virus adalah karena fungsi autorun yang aktif sehingga saat itulah virus juga ikut mencoba aktif. Software pengaman yang perlu ada di komputer anda adalah software antivirus, software firewall, dan software Data Recovery.
Management Pengguna Komputer
Semua cara di atas akan menjadi percuma bila kita sendiri tidak di manage. Berbagai hal yang pernah terjadi dengan komputer kita, tidak lain kita sendiri yang penyebabnya. Kerusakan pada software sistem operasi dan aplikasi komputer terutama akibat terkena serangan virus. Kerusakan sistem komputer juga sering terjadi jika kita terlalu sering install software lalu menguninstallnya sehingga akan memperbanyak file sistem yang tidak dibutuhkan sehingga akan memperlambat kinerja komputer. Belum lagi bila ada file yang ikut teruninstall padahal file tersebut masih dibutuhkan oleh program lain. Perlu anda ingat, bahwa sebaiknya menggunakan software bantu misalnya ZSoft Uninstaller untuk membersihkan file-file sampah yang biasa tertinggal jika anda meng-uninstall suatu program dengan fasilitas standar bawaan Windows (Add or Remove Programs). Anda bisa juga menggunakan software bantu seperti Tune Up Utilities untuk mengoptimalkan kinerja computer anda.
Aktifkan antivirus scanning dan pastikan mode Protect on dalam kondisi aktif agar dapat digunakan untuk menghadang serangan virus. Matikan fungsi autorun pada media removable yang terhubung dengan computer anda (dapat dilakukan dengan cara modifikasi registry maupun gpedit.msc). Lakukan proses scan virus terhadap media removable tersebut sebelum anda mengaktifkan secara manual media removable tersebut. Saat membersihkan virus, pastikan bahwa anda telah mematikan fasilitas system restore pada partisi berisi system operasi dan partisi yang hendak anda bersihkan dari virus.
Sumber :
dikutip dari beberapa situs di internet
Tidak ada komentar:
Posting Komentar