Minggu, 12 Juli 2009

UNTAIAN KATA PENGUNGKAP DERITA

apakah harta dan jabatan kini telah menjadi tuannya ?
hingga mereka tidak lagi peduli jika Tuhan melihatnya?
ataukah mereka telah membuang kemanusiaannya ?

mereka telah merampas hak dengan paksa
hingga timbulkan derita tak terkira
fitnah keji-pun dilontarkannya
untuk membenarkan tindakkannya

kebenaran telah ditaklukkan oleh kekuasaan dan ketamakan.
hati nurani tertutup oleh silaunya kekayaan.
cukup sudah jatuh banyak korban
untuk menutupi kebusukan dengan kebohongan

Kini...senyum culas tersungging di bibir mereka
untuk kemenangan sementara yang telah diraihnya
mungkin hanya inilah mutiara kata
yang mampu mewakili derai air mata
untuk para rekan yang masih percaya
bahwa kebenaran itu ada
bahwa kebenaran harus diciptakan
kebenaran harus diperjuangkan
kebenaran harus dilanjutkan

di saat pahlawan difitnah penjahat
di saat kebenaran dianggap sesat
di saat orang yang dipercaya ternyata berkhianat
penyesalan datang-pun sudah terlambat

kita hanya bisa instropeksi
lalu menyesali diri
kenapa kita sebodoh ini

jika tidak merasa salah dalam melangkah....
janganlah ini dianggap fitnah....
wahai jiwa-jiwa yang terbakar oleh rasa amarah....

ketika engkau telah melihat lewat mata...
ketika engkau telah mendengar melalui telinga...
tetap biarkanlah nuranimu bicara....
agar engkau tahu kebenaran sesungguhnya...

waktu terus berjalan....
meski kenyataan diputarbalikkan....

karena aku tak lagi mampu mengubah keadaan...

tak usah sebut siapa mereka
agar tidak lagi ada rekayasa

tak usah sebut siapa diriku
karena aku kini telah menjadi debu


do'akan aku semoga tabah menerima cobaan ini....
maafkan aku jika ada kesalahan dan kekurangan hingga hari ini
jika takdir mengijinkan kita berjumpa kembali
semoga terjalin lagi silatrurahmi

aku harus mulai berjuang lagi
rizki tidaklah datang sendiri melainkan harus dicari
dengan perjuangan tanpa henti
Bismillah...semoga Allah memberkati
ku buang amarah, iri dan dengki dari hati
agar aku dapat bekerja kembali berdasarkan nurani
agar aku tidak menjadi
manusia yang rela "menjual diri"
doakan....
semoga tidaklah salah kebenaran yang selama ini aku yakini

bacalah FB aku bagian beranda
meski aku yakin penafsiran tiap orang bisa jadi berbeda
tapi... aku rasa dirimu telah dewasa
aku rasa dirimu telah mampu mencerna
maksud tersembunyi di balik mutiara kata
dan derita yang tersampaikan melalui air mata

kira-kira berbakat nggak ya....aku jadi penulis sastra???
adakah yang mau memberi aku tawaran kerja????
mumpung aku masih di jogja....
sebelum berkarya di luar kota...
ini kesempatan langka....
karena....
2 hari ini aku sedang giat-giatnya
menulis melalui beranda FB tercinta
siapa tahu ada tawaran kerja nyantol di sana....

ha...ha...ha....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar