Senin, 11 Mei 2009

Motivasi dan Motif dalam Bekerja

Bekerja adalah memberdayakan segala potensi yang dimiliki manusia baik potensi materiil maupun spirituil, tenaga dan fikiran yang tujuannya untuk mencukupi kebutuhan hidup, baik kebutuhan spiritual maupun material karena adanya motivasi dan motif tertentu pada diri seseorang.
Motivasi adalah suatu keadaan internal individu yang melahirkan kekuatan, kegairahan dan dinamika, serta mengarahkan tingkah laku pada tujuan.
Motif adalah ungkapan dari kebutuhan-kebutuhan individu. Dipandang dari sisi individu, motif-motif ini merupakan kepribadian dan aspek internalnya dan stimulus adalah aspek external yang merupakan faktor pembantu dalam merealisasikan tujuan.
Terkait motivasi kerja seseorang maka dapat disimpulkan bahwa motivasi yang kuat akan membawa kepada kesungguhan bekerja / bekerja keras sebaliknya motivasi lemah akan membawa kepada ketidaksungguhan dalam bekerja / ogah-ogahan. Motivasi-motivasi tersebut mengarah kepada pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis primer atau kebutuhan sekunder.
Pekerjaan memiliki peran dan urgensi dalam kehidupan individu antara lain disebabkan oleh :
Pertama Adanya pemikiran tentang pertukaran manfaat.
Pekerja memperoleh imbalan baik berupa materi seperti upah, gaji, honor ataupun non materi seperti kepuasan dan kesenangan kerja. Pemberian penghargaan sangat mempengaruhi terhadap pelaksanaan kerja, kapabilitas, dan kesinambungan.
Kedua. Pekerjaan merupakan salah satu pranata sosial.
Ada sebab interaksi yang dimunculkan oleh bekerja yaitu terbentuknya suatu hubungan persahabatan, kerjasama, kasih sayang, dll.
Ketiga Pekerjaan menciptakan posisi strata tertentu yang layak bagi individu dalam masyarakatnya.
Keempat Pekerjaan adalah sarana aktualisasi dan apresiasi diri.

Pekerjaan manusia meliputi aspek rasio dan fisik . Ketika Allah menciptakan manusia untuk dijadikan kholifah di muka bumi, berarti Allah menciptakan makhluk yang sangat istimewa dan berbeda dengan makhluk yang lain. Karena untuk mengolah / mengelola (kholifah) bumi harus ada makhluk jasadi disamping ruhani. Makhluk jasadi inilah selanjutnya akan berinteraksi fisik dengan bumi dan alam semesta. Jadi, jika manusia tidak bekerja maka berarti ia hidup tidak memenuhi tugasnya. Karena konsekwensi manusia hidup didunia adalah bekerja dan berkarya. Manusia baru dikatakan eksis (berada) tatkala manusia mampu menunjukkan jatidirinya dengan mengadakan sesuatu (berkarya), sehingga manusia memahami nilai-nilai kemanusiaannya.
 
Rujukan spritual dapat ditafsirkan dari sumber-sumber sbb:
“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang ada dibumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah diantara mereka yang terbaik perbuatannya. “
(QS. Al Kahfi : 7)
“Dan bagi masing-masing mereka derajat menurut apa yang telah mereka kerjakan dan agar Allah mencukupkan bagi mereka (balasan) pekerjaan-pekerjaan mereka sedang mereka tiada dirugikan.”
(QS. Ahqof : 19)

“Barangsiapa merasa letih dimalam hari karena bekerja maka dimalam itu ia diampuni.”
(HR. Akhmad)
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makanan hasil keterampilan tangannya sendiri.”
(HR. Bukhari)
“Sesungguhnya Allah senang jika salah seorang diantara kamu mengerjakan suatu pekerjaan dengan tekun “
(HR. Baihaqi)

Sumber :
disarikan dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar